Gimana hidupmu sekarang ?
Besok tanggal 28 April 2020 pemerintah jawa timur menerapkan PSBB, sementara secara mandiri sebenernya kita udah melakukan lockdown mandiri di rumah2 kita semua. Anak anak sudah sekolah online bahkan si michelle Ujian seminggu via online juga. Segala cara deh pokoknya. Lewat zoom, google hangout, Microsoft meet.
Dan Puji Tuhan anak anak bisa menerima kondisi ini.
Jam 7.30 semua udah siap login di kelas masing2.
Michelle dan marco di kamar masing2, sementara cello diruang tamu. Gw dan Handi diruang kerja diatas. Hahaha.. semua di pos masing2.
Sekarang gw masak 3x sehari. Hahaha…
Kadang2 2x sehari kalo sarapan pagi diganti roti2.
Hebat ya.. kwkwk canggih sekali gw bisa masak bermacam2 dan berkalikali seperti itu.
Dipikir2 gw udha dipersiapkan sama mbak sam untuk menghadapi corona ini.
Coba deh, dari gw yang biasa kerja di kantor senin – sabtu, jam 9.00-15.00 gara2 mbak sam keluar dan ga ada yg masak dan ngurus2 rumah jadilah gw mutusin untuk total kerja dirumah.
Mbak sam itu memang minta pulang bulan agustus 2019 karena sakit kakinya dan ga bisa kerja lagi. Jadilah setelah 16 thn bareng, mbak pulang dan gw mulai kerja full dari rumah. Thanks God sekarang jaman teknologi maju, semua bisa dibikin online aja dari rumah.
Di awal tahun 2020 pas kita lg liburan eh terima wa dari mbak emi ( mbak gw satunya ) kalau dia juga ga balik karena mau kawin lagi.
Hahaha.. pas baca wa nya gw inget banget tuh gw langsung blank. Hahaha..
Diskusi dengan anak2 dan keputusan bersama kalau kita ga pake mbak dulu dirumah. Semua dikerjakan bareng2 aja. Dan puji Tuhan itu keputusan terbaik yang gw ambil. Saat ini jadi anak2 ikut aktif kerjain tugas masing2 dirumah. Mulai cuci piring sampai ngurusin baju masing2. Hitung2 lahitan untuk mereka nanti hidup mandiri waktu kuliah masing2. Dan terutama, mereka GAK KAGET pas corona gini.
Surabaya mulai Misa online tanggal 22 Maret 2020, gw inget krn pas kita ke batu dan itu misa pertama dengan cara online dan kita ( baca : gw ) nangisss sepanjang misa tsb.
Sedih sekali rasanya gak bisa menerima komuni dan misa secara langsung tapi beneran rasanya ini yang terbaik untuk semua orang dimasa ini.
Berdoa terus untuk para romo dan terutama para petugas medis supaya diberi kesehatan dimasa seperti ini .
Ternyata karena pada dasarnya kita orang rumahan yang jarang ke mol, Puji Tuhan kondisi ini tidak membuat kita dirumah jadi sutris banget. Gw bahkan cenderung menikmati situasi seperti ini. Gw yang biasanya sibuk bgt dengan pelayanan, kegiatan sana sini sekarang jadi total dirumah.
Sekarang jadi milih2 apa yang bisa dikerjakan utk anak2 n keluarga ini.
Gw udah bongkar gudang dan buangin2 barang2 yang tidak terpakai, udah bongkar lemari baju dan sortir yang kepakai dan tidak, kita udah renov kamar michelle dan mulai lagi dengan bercocok tanam, sayur2an di hidropnik, cabe, kunyit, jahe, sereh dst…
Mulai lagi baking yang udah lama aku tinggal karena ga ada waktu.
Trus nyoba2 resep2 lagi.
Sementara kerjaan kantor juga tetap jadi prioritas.
Belanja sehari2 sekarang lewat yang jualan sayur di pasar yang bahkan bisa dititip2in belanja yang ga ada di kios dia, jd gw bsa titip telor, daging ayam, daging babi dll. Sangat2 membantu.
Ini barusan dapet info dari warga perumahan yang kena covid19, dia cerita bagaimana dia udah sangat memperhatikan kebersihan dll, tapi dia msh sering ke pasar dan swalayan. Ternyata kemungkinan terbesar adalah tertular lewat uang kembalian… pokoknya dimasa ini harus bener2 jaga2 segala kemungkinan dan harus cuci tangan setiap saat.
Hal hal yang dulu jadi normal saat ini jadi tidak normal dan hal hal yang tidak normal dulu jadi sangat normal saat ini.
Puji Tuhan di lingkungan kita sudah lama terbentuk kekeluargaan yang baik sehingga semua jadi lebih saling memperhatikan dan saling mendoakan.
Begitu pula komunitas gereja katolik yang sangat tanggap, secara khusus gw mendoakan bapa Paus Fransiskus yang sangat luar biasa dalam mendoakan, mengambil tindakan2 dan kebaikan hatinya untuk umat roma dan untuk dunia. Lewat Urbi et Orbi dan berbagai misa yang dipersembahkan untuk dunia saat ini.
Secara khusus masa prapaskah dan paskah ini menjadi masa2 yang akan kita kenang selamanya.
Doa bapa Paus pun kemudian menjadi doa yang kita doakan setiap hari. Kita di lingkungan secara bergiliran mendoakan doa ini tiap jam, mulai jam 5 pagi sampai jam 10 malam. Luar biasa…
Dan dilanjutkan dengan doa Rosario atau 3x salam maria.
Di keluarga gw sendiri kita doa jam 7 malam sesudah dinner, abis giliran cuci piring dan bebersih, kita mulai doa ini dan lanjut Rosario. Kita mulai di batu tanggal 20 maret 2020 dan puji Tuhan masih dan akan terus kita jalankan.
Ternyata covid ini mendekatkan kita kembali, tidak seperti teknologi yang mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, corona ini ternyata punya efek mendekatkan kembali yang dekat.
Semua ada masanya dan semua akan terjadi seperti yang Tuhan kehendaki.
Saatnya mother earth untuk restore dan beristirahat, dan saatnya kita semua juga belajar mana yang penting dan mana yang tidak penting dalam hidup kita.
~27 april 2020~